Pedofilia

Korban Jadi Model Foto Bugil Sejak 9 Tahun

Kompas.com - 14/11/2011, 20:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution menyatakan, di antara sembilan saksi korban kasus penyimpangan seks pedofil dari tersangka asal Inggris HFP (61), terdapat dua orang yang mengakui adanya perlakuan menyimpang itu. Dua orang itu berinisial A dan D. Kedua remaja 16 tahun ini mengaku difoto bugil oleh HFP sejak tahun 2004. Ketika itu usia mereka 9 tahun.

"Para korban menjelaskan bahwa mereka mengakui difoto bugil oleh tersangka. Mereka diberikan imbalan. Mereka difoto dari tahun 2004 sampai tahun 2011. Dapat dibayangkan sejak umur berapa mereka difoto bugil oleh pelaku ini," ujar Saud di Markas Besar Polri, Jakarta, Senin (14/11/2011).

Seperti yang diketahui, HFP (61), bukan hanya memuaskan hasrat penyimpangan seksual terhadap korban. Pria ini juga mengunggah foto-foto bugil korbannya ke situs internasional khusus komunitas pedofilia. Foto-foto itu ia dapat dari hasilnya memotret sendiri korbannya.

Dalam situs itu, ia mengganti namanya dengan inisial HSD. Kini ia ditahan di Rutan Bareskrim Polri.

"Tersangka dan barang bukti sudah ada di Bareskrim dalam rangka proses lebih lanjut. Dalam rangka pemberkasan yang nantinya akan dikirimkan ke kejaksaan, disidangkan," lanjut Saud.

Barang bukti yang disita dari aktivitas HFP dalam membuat foto bugil antara lain kamar yang digunakan untuk foto bugil anak-anak, sex toys, dan kaset video compact disc berisi rekaman anak-anak yang difoto maupun divideokan.

Pria ini mengaku puas dan senang melihat anak-anak tersebut dalam keadaan tak berpakaian. Ia sering mengajak anak-anak untuk foto di kolam maupun bak mandi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau